Langsung ke konten utama

Postingan

Minim sentuhan

Minim sentuhan, belum ada kesimpulanpenemuan benda arkeologis dari kebudayaan apa, di Kabupaten Mandailing Natal. Oleh : Harlan Batubara Tercatat ada beberapa kali publikasi terhadap situs purbakala yang ada di Mandailing Natal, mulai dari penerbitan di berbagai media seperti,   AntaraNews pada April 2018 mengutip Mandailingonline.com, Kompas Media  April 2008,  Gatra.com, Analisa Desember 2016, semua media tersebut mengangkat judul tentang adanya situs candi di Mandailing khususnya Candi Siwa Simangambat Kecamatan Siabu. Pemerhati sejarah putra daerah Askolani Nasution menyampaikan dalam liputan media tersebut bahwa diduga Candi Siwa  didirikan pada abad ke IX masehi atau 200 tahun lebih tua dari Candi Bahal yang ada di Portibi Kabupaten Padang Lawas. Penggalian yang dilakukan Balai Arkeologi Medan selama sepuluh hari pada bulan April 2008 menemukan fakta-fakta awal. Para peneliti meyakini tempat itu merupakan salah satu pusat kebudayaan tertu...
Postingan terbaru
33 Proyek Pembangunan Pelabuhan di Indonesia mangkrak, untung saja Palimbungan selamat....... Oleh  :  Harlan Batubara, SH. Dalam minggu terakhir bulan April Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Wahju Satrio Utomo memberi rekomendasi kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi atas hasil inspeksi yang dilakukannya. Dari hasil inspeksi Wahju terhadap proyek-proyek pelabuhan yang berjalan, ditemukan 33 di antaranya mangkrak. Wahju menjelaskan, inspeksi itu ditugaskan kepadanya sekitar enam bulan lalu. Data Layanan Pengadaan Secara Elektronik Kementerian Perhubungan mencatat, proyek-proyek pelabuhan itu berada di 14 provinsi dan mulai dilelang pada 2012. Semua proyek itu menelan biaya sedikitnya Rp 1,66 triliun, termasuk rencana lanjutan dua tahun terakhir. Jika diinventarisir lebih lanjut ada beberapa penyebab mangkraknya pembangunan pelabuhan ini antara lain : perencanaan kurang komprehensif,  ...

Uztadz Abdul Somad Batubara, LC, D.E.S.A

  Kisah Syekh Abdurrahman Urrahim bin Nakhoda Alang Batubara (Tuan Syekh Silau Laut), kakek Ustadz Abdul Somad, ternyata bermarga "Batubara".  - Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Pepatah bijak ini dinilai tepat menggambarkan eksistensi Ustadz Abdul Somad dalam menghidupkan dakwah di Indonesia. Pepatah di atas ingin menegaskan bahwa sifat dan perilaku orang tua sangat memengaruhi karakter sang anak. Publik di Tanah Air mengenal Abdul Somad berkat ceramahnya yang lugas, sederhana namun sarat hikmah. Banyak warga muslim menaruh perhatian padanya. Bukan cuma muslim Indonesia, Negara tetangga juga banyak mengagumi ulama kelahiran Asahan, Sumatera Utara ini. Di balik ketinggian ilmunya itu, ternyata Ustadz Abdul Somad terlahir dari keturunan seorang ulama besar, yaitu Tuan Syekh Silau Laut. Siapa sebenarnya Tuan Syekh Silau Laut? Tulisan berikut, seperti dikutip dari sindonews.com, akan mengulas sejarah dan kisah Tuan Syeikh Silau Laut yang merupakan kakek dar...
Pesimis Pelabuhan Palimbungan Kec.Batahan beroperasi tepat waktu terkendala penyelesaian akses jalan Oleh : Harlan Batubara, SH Ada rasa optimisme yang tinggi di hadapan kita dengan selesainya pembangunan Pelabuhan Palimbungan, sebagaimana disebutkan dalam tulisan terdahulu tempat ini akan  menjadi sentra ekonomi baru atau bahkan menjadi kota kecil baru di pantai barat. Kekayaan alam pantai barat Mandailing Natal khususnya Pantai Barat dengan panjang pantai 172 KM akan lebih bergengsi atau memiliki daya saing ekonomi, sungguh naif rasanya bahwa selama ini garis pantai yang tergolong panjang tidak memiliki akses maritim. Sekarang ini Palimbungan telah tercatat dalam dunia kemaritiman  di Indonesia, menurut data pada Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan ada sebabnya 151 unit pelabuhan, Palimbungan merupakan salah satu diantara pelabuhan dengan kategori pengumpan regional, kelak akan m...

Seri : Peribahasa Mandailing

Seri : Peribahasa Mandailing Bahasa  Mandailing merupakan bahasa sehari-hari yang dipakai etnis Mandailing baik yang menetap di wilayah Mandailing maupun di tanah perantauan, ditinjau dari segi teritorial etnis Mandailing berdomisili di beberapa daerah otonom pemerintahan yaitu; Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Padang Lawas Utara, Kota Padangsidimpuan, Kabupaten Pasaman bagian utara dan Kabupaten Pasaman Barat bagian utara. Meskipun di beberapa daerah yang disebutkan tadi dipengaruhi oleh kosa kata dan intonasi wilayah tetangga, misalnya di Padang Lawas , Padang Lawas Utara dipengaruhi dialek Angkola dan dialek Toba, sedangkan di Pasaman dipengaruhi bahasa Minangkabau. Namun secara umum dan berdasarkan fakta sejarah bahwa bahasa Mandailing itu tetap merupakan bahasa sehari-hari yang setidaknya sudah tercatat dalam buku Negarakertagama oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365 M. Tulisan ini akan mencoba menafsi...
  Pelabuhan Palimbungan Kec.Batahan pesimis  beroperasi tepat waktu,  kendala  penyelesaian akses jalan      Oleh : Harlan Batubara, SH Ada rasa optimisme yang tinggi di hadapan kita dengan selesainya pembangunan Pelabuhan Palimbungan, sebagaimana disebutkan dalam tulisan terdahulu tempat ini akan menjadi sentra ekonomi baru atau bahkan menjadi kota kecil baru di pantai barat. Kekayaan alam pantai barat Mandailing Natal khususnya Pantai Barat dengan panjang pantai 172 KM akan lebih bergengsi atau memiliki daya saing ekonomi, sungguh naif rasanya bahwa selama ini garis pantai yang tergolong panjang tidak memiliki akses maritim. Sekarang ini Palimbungan telah tercatat dalam dunia kemaritiman  di Indonesia, menurut data pada Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan ada sebanyak 151 unit pelabuhan, Palimbungan merupakan salah satu diantara pelabuhan dengan kategori pengumpan regional, ...
Palimbungan, semakin menawan......  Oleh : Harlan Batubara, SH / pemerhati transportasi  Awalnya nama ini tidak diketahui umum, hanya sebagian yang tahu tentu masyarakat di sekitarnya, dan merekapun tidak memimpikan akan ada perubahan besar. Tempat ini adalah hutan kecil seperi semak belukar di pantai dengan lokasi sekitar 4 KM di sebelah selatan Pasar Batahan Kecamatan Batahan. Adalah potensi sumber daya alam yang sangat menjanjikan dan potensi kelautan yang belum termanfaatkan maximal disebabkan keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki, padahal panjang pantai adalah 172 KM, yang menjadi alasan utama faktor pendukung layaknya tempat ini disulap menjadi pelabuhan. Ada 3 lokasi pada mulanya yang diwacanakan yaitu : 1. Teluk Ilalang, faktor pendukungnya adalah ; perolehan lokasi pasti mudah karena merupakan kebun PT. PN IV tentu hanya penyerahan kembali sebagian dari HGU tersebut, kondisi perairan laut mendukung karena berada di teluk meskipun bentuknya te...